
Dalam perjalanan menuntut ilmu, tidak jarang kita merasa kesulitan memahami suatu pelajaran. Ada kalanya pikiran terasa buntu, semangat menurun, atau waktu terasa tidak cukup untuk belajar. Namun, para ulama terdahulu telah memberi kita petunjuk berharga agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan belajar.
Imam Abu Hanifah memberikan nasihat yang sangat relevan hingga kini. Beliau berkata bahwa ketika kita merasa sulit memahami ilmu, maka ada tiga hal yang perlu dilakukan:
1. Sering-seringlah belajar. Dengan terus mengulang dan memperdalam pelajaran, lambat laun pemahaman akan terbuka.
2. Hilangkan rasa malas. Malas adalah penghalang terbesar dalam menuntut ilmu. Semangat belajar harus dijaga agar ilmu mudah masuk ke dalam hati dan pikiran.
3. Berani bersusah payah untuk menggapai ilmu. Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan. Kesungguhan dan ketekunan akan membuahkan hasil yang manis di kemudian hari.
Sementara itu, Sayyidina Ali bin Abi Thalib memberikan pandangan yang sangat dalam tentang perbandingan antara ilmu dan kekayaan. Beliau berkata:
> “Ilmu itu lebih baik daripada kekayaan. Karena kekayaan harus dijaga, sedangkan ilmu justru menjaga kita.”
Perkataan ini mengingatkan kita bahwa harta bisa habis, lenyap, atau berpindah tangan, sedangkan ilmu akan selalu melekat dalam diri seseorang dan menjadi penerang hidupnya. Ilmu menjadikan seseorang dihormati, bermanfaat bagi sesama, dan dikenang sepanjang masa.
BANYAK DIBACA
Pembuatan Perangkat Pembelajaran Aswaja Tingkat MI - MA Menggunakan Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Cerita Fantasi untuk kelas VII! On-3 MGMP Mapel Bahasa Indonesia
Bermusyawarahlah dalam segala Hal! Istitabah dan ngaji kitab Ta'lim Muta'alim
Tasmi' Al-Quran 2 Juz (1-2) Ananda Amiroh Alya Mafaza kelaa VIIC
Outbond Bahasa Kelas VII AC Excellent Bilingual